film

Selasa, 16 Juli 2013

Profesi Guru dalam Kehidupan Masyarakat Modern “


MAKALAH
Ke – PGRI – an
” Profesi Guru dalam Kehidupan Masyarakat Modern “

Yang di ajukan untuk memenuhi nilai Ke – PGRI – an
Yang di ampuh oleh : Drs.Hasyik.



 










Yang di susun oleh :
Nama : SITTI ROYATUL KHALILAH
Nim : 12842021A000222
Jurusan : Pendidikan Matematika





SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP PGRI) SUMENEP



KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahim
Tidak ada daya dan upaya yang dapat kita lakukan selain dari anugereh, ridha serta kasih sayang Allah yang senantiasa mengiringi langkah kita tanpa terputus oleh suatu hal apapun kepada kita sehingga sampai pada saat ini kita masih bisa menghirup udara yang sejuk dan menikmati hamparan katulistiwa yang masih berkenan memperlakukan kita dengan baik, jauh dari kerusakan-kerusakan sebagaimana telah diperlihatkan dimana-mana. Sujud syukur kita tetapkan hanya milik Allah semata, seperti jiwa dan raga yang masih bersama-sama meski kesalahan demi kesalahan selalu menemani kita tiap langkah yang kita jalani.
Jiwa yang tenang dengan bekal ilmu yang kita miliki adalah perwujudan dari perjuangan yang telah dilakukan oleh sang proklamator Islam yaitu Nabi Besar Muhammad Ibn Abdillah dengan telah sudi menunjukkan jalan yang lurus kepada kita dalam satu detak islam. Semoga keselamatan dan kesejahteraan selalu melingkupi dirinya serta keluarga dan pengikutnya.
Penyusunan makalah ini kami lakukan atas inspirasi dosen pengampuh yang sangat jenius dalam mendongkrak semangat para mahasiswanya dan memotifasi imajinasi mereka dan juga merupakan pelengkap nilai mata kuliah Ke – PGRI – an “ Profesi Guru dalam Kehidupan Masyarakat Modern “. Manusia adalah makhluk yang tidak lepas dari kodratnya. Maka kami yakin penyusunan ini tidaklah sempurna, pasti terdapat kesalahan, baik dalam isi maupun dalan penyusunan bahasa di dalamnya. Kami minta maaf jika makalah kami terdapat banyak kesalahan. Kritik dan saran merupakan cahaya dan angin segar dalam mendalami ilmu Tuhan yang tidak dapat ditulisakan oleh tinta-tinta, walau bepuluh-puluh lautan tinta dan juga menjadi tangga kesuksesan di masa depan.





DAFTAR ISI

Kata Pengantar :..................................……..................................................2
Daftar Isi :............................................           ..........  ……………………...............3
Bab 1 :  Pendahuluan…………………................................................…....4
a. Latar Belakang Masalah : ……………………….....................................4-5
b. Rumusan Masalah :...................................................................................5           
c. Tujuan :......................................................................................................5
Bab II: Tinjauan Pustaka............................................................................... 6-7
Bab III : Pembahasan......................................................................................8
A.    Pentingnya Guru bagi Dunia pendidikan yang Modern...............8-9
B.     Perlunya kompetensi dan profesionalisme guru...........................9-13
C.     Menciptakan Guru yang Ideal......................................................13-15
Bab IV : Penutup ............................................................................................16
• Kesimpulan..........................................……................................................16-17
Daftar Pustaka.................................................................................................18
















BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Di negara-negara yang sudah maju, pendidikan di pandang sebagai sarana utama untuk memecahkan masalah-masalah sosial. Untuk beberapa masalah tertentu, kesejahteraan di bebankan ke pundak sekolah dan universitas. Perbaikan mutu pendidikan membutuhkan masyarakat untuk mendukung terlaksananya penyelenggaraan pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan tidak dapat di lakukan hanya dengan menata kelembagaan, penentuan personal, serta penyediaan sarana, prasarana dan pembiayaan. Dalam proses pendidikan di sekolah tugas utama guru adalah mengajar sedangakan tugas utama setiap siswa adalah belajar.
Tuntutan belajar yang utama yaitu penguasaan materi, yang dapat mengembangkan sejumlah pengetahuan baru yang belum dikuasainya sehingga akan adanya sebuah keberhasilan. Keberhasilan belajar dapat diukur dari hasil yang di peroleh. Semakin banyak informasi yang didapat maka semakin bagus hasil belajar. Bukan hanya itu, kemampuan megungkapkan hasil belajar juga ditentukan oleh kecepatan dan ketepatan. Semakin cepat dan tepat individu dapat mengungkapkan informasi yang di pelajarinya, samakin bagus hasil belajar.
Belajar bukan hanya sekedar mengembangkan kemampuan intelektual, akan tetapi mengembangkan setiap aspek, baik kemampuan kognitif, emosi, kebiasaan, dan lain sebagainya. Perubahan kurikulum dari kurikulum yang berorientasi pada isi pelajaran (content based curriculum) menjadi kurikulum yang berorientasi pada kompetensi (competency based curriculum) memiliki konsekuensi terhadap berbagai aspek pembelajaran di sekolah. Konsekuensi tersebut bukan hanya pada implementasi atau proses pembelajaran, akan tetapi juga pada penetapan kriteria keberhasilan.
Pada tataran implementasi, misalnya perubahan terjadi pada proses pembelajaran, dari proses pembelajaran yang menekankan pada selesainya penyampaian pokok bahasan (isi pelajaran) pada satu caturwulan atau semester ke pada penguasaan materi pelajaran oleh siswa. Dengan demikian dalam implementasi kurikulum guru di tuntut untuk dapat menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang bervariasi.
Dalam kurikulum berbasis kompetensi, ada dua hal penting yang harus di pahami tentang evaluasi. Pertama, evaluasi merupakan kegiatan integral dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian siswa tidak lagi menganggap bahwa evaluasi merupakan suatu beban yang kadang-kadang mengganggu sikap mentalnya. Melalui self evaluation siswa akan menganggap bahwa evaluasi adalah sesuatu yang wajar yang harus di laksanakan. Yang kedua adalah konteks KBK. Menurut aliran behavioristik, belajar pada hakikatnya adalah pembentukan asosiasi antara kesan yang di tangkap panca indra dengan kecenderungan untuk bertindak ataau hubungan antara stimulus dan respon. Tujuan akhir KBK adalah menjadikan kompetensi sebagai hasil belajar itu harus tampak dalam pola perilaku sehari-hari melalui kemampuan berpikir memecahkan setiap persoalan yang muncul, maka dalam implementasinya, KBk juga banyak di pengaruhi oleh aliran Kognitif-Wholistik.
Oleh sebab itu, peran guru dalam hal tersebut sangat penting. Hasil belajar serta informasi yang diperoleh oleh siswa tergantung pada kompetensi seorang guru yang mendidik. Guru ibarat laksamana dalam sebuah kapal laut. Jika kompetensi yang dimiliki seorang guru tidak memadai maka hasil yang diperoleh oleh siswa akan tidak baik juga (tidak berhasil).

B.     Rumusan Masalah
  1. Bagaimana pentingnya guru dalam kehidupan masyarakat modern ?
  2. Bagaimana Perlunya kompetensi dan profesionalisme bagi guru ?
  3. Bagaimana Menciptakan Guru yang Ideal ?

C.     Tujuan
  1. Mengetahui pentingnya guru dalam kehidupan masyarakat modern.
  2. Mengetahui perlunya kompetensi dn profesionalisme bagi guru.
  3. Mengetahui guru yang ideal bagi anak didik.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Sertifikasi guru prajabatan dilaksanakan melalui pendidikan profesi di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), sedangkan sertifikasi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui uji kompetensi. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan, uji kompetensi dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio yang merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi guru.
Dalam perwujudannya, tanggung jawab perlu lebih di tekankan, dan dikedepankan, karena pada saat ini banyak lulusan yang pendidikan yang cerdas, dan terampil, tetapi tidak memiliki tanggung jawab dalam mengamalkan ilmu dan keterampilan yang yang di milikinya sehingga seringkali menimbulkan masalah bagi masyarakat, menjadi beban masyarakat dan bangsa, bahkan menggerogoti keutuhan bangsa serta dapat menggoyahkan kesatuaan dan persatuan bangsa. Dalam kerangka inilah di rasakan perlunya standart kompetensi dan sertifikasi guru, agar kita memiliki guru profesional yang memenuhi standart dan lisensi sesuai dengan kebutuhan.
Di masa depan, profil kelayakan guru akan ditekankan pada aspek-aspek kemampuan membelajarkan siswa, di mulai dari mengalisis, merencanakan atau merancang, mengembangkan, mengimplementasikan, dan menilai pembelajaran yang berbasis pada penerapan teknologi pendidikan.  Surakhmad berpendapat bahwa “Sertifikasi merupakan sebuah gagasan yang baik ditinjau dari sudut pandang birokrasi” (Surakhmad, 2009 : 245). Hal ini karena sertifikasi sedikitnya terkait dengan sistem manajemen kinerja yang diterapkan dalam birokrasi. “Kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang akibat dari pendidikan maupun pelatihan atau pengalaman belajar informal tertentu yang didapat sehingga menyebabkan seseorang dapat melaksanakan tugas tertentu dengan hasil yang memuaskan” (Payong, 2011 : 17). Kusnandar berpendapat bahwa “Profesionalisme adalah kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan yang berkaitan dengan mata pencaharian seseorang” (Kusnandar, 2011:46).  “Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi”. (Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar