MAKALAH
Ke
– PGRI – an
”
Profesi Guru dalam Kehidupan Masyarakat Modern “
Yang
di ajukan untuk memenuhi nilai Ke – PGRI – an
Yang
di ampuh oleh : Drs.Hasyik.
Yang
di susun oleh :
Nama
: SITTI ROYATUL KHALILAH
Nim
: 12842021A000222
Jurusan
: Pendidikan Matematika
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN
GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP
PGRI) SUMENEP
KATA
PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Tidak ada daya dan upaya yang dapat kita lakukan
selain dari anugereh, ridha serta kasih sayang Allah yang senantiasa mengiringi
langkah kita tanpa terputus oleh suatu hal apapun kepada kita sehingga sampai
pada saat ini kita masih bisa menghirup udara yang sejuk dan menikmati hamparan
katulistiwa yang masih berkenan memperlakukan kita dengan baik, jauh dari
kerusakan-kerusakan sebagaimana telah diperlihatkan dimana-mana. Sujud syukur
kita tetapkan hanya milik Allah semata, seperti jiwa dan raga yang masih
bersama-sama meski kesalahan demi kesalahan selalu menemani kita tiap langkah
yang kita jalani.
Jiwa yang tenang dengan bekal ilmu yang kita miliki
adalah perwujudan dari perjuangan yang telah dilakukan oleh sang proklamator
Islam yaitu Nabi Besar Muhammad Ibn Abdillah dengan telah sudi menunjukkan
jalan yang lurus kepada kita dalam satu detak islam. Semoga keselamatan dan
kesejahteraan selalu melingkupi dirinya serta keluarga dan pengikutnya.
Penyusunan makalah ini kami lakukan atas inspirasi
dosen pengampuh yang sangat jenius dalam mendongkrak semangat para mahasiswanya
dan memotifasi imajinasi mereka dan juga merupakan pelengkap nilai mata kuliah
Ke – PGRI – an “ Profesi Guru dalam Kehidupan Masyarakat Modern “. Manusia
adalah makhluk yang tidak lepas dari kodratnya. Maka kami yakin penyusunan ini
tidaklah sempurna, pasti terdapat kesalahan, baik dalam isi maupun dalan
penyusunan bahasa di dalamnya. Kami minta maaf jika makalah kami terdapat
banyak kesalahan. Kritik dan saran merupakan cahaya dan angin segar dalam
mendalami ilmu Tuhan yang tidak dapat ditulisakan oleh tinta-tinta, walau bepuluh-puluh
lautan tinta dan juga menjadi tangga kesuksesan di masa depan.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
:..................................……..................................................2
Daftar Isi
:............................................ .......... ……………………...............3
Bab 1 : Pendahuluan…………………................................................…....4
a. Latar
Belakang Masalah : ……………………….....................................4-5
b. Rumusan Masalah
:...................................................................................5
c. Tujuan
:......................................................................................................5
Bab II: Tinjauan
Pustaka...............................................................................
6-7
Bab III :
Pembahasan......................................................................................8
A.
Pentingnya Guru bagi Dunia pendidikan yang Modern...............8-9
B.
Perlunya kompetensi dan profesionalisme guru...........................9-13
C.
Menciptakan Guru yang Ideal......................................................13-15
Bab IV :
Penutup
............................................................................................16
• Kesimpulan..........................................……................................................16-17
Daftar
Pustaka.................................................................................................18
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Di negara-negara yang
sudah maju, pendidikan di pandang sebagai sarana utama untuk memecahkan
masalah-masalah sosial. Untuk beberapa masalah tertentu, kesejahteraan di
bebankan ke pundak sekolah dan universitas. Perbaikan mutu pendidikan
membutuhkan masyarakat untuk mendukung terlaksananya penyelenggaraan
pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan tidak dapat di lakukan hanya dengan
menata kelembagaan, penentuan personal, serta penyediaan sarana, prasarana dan
pembiayaan. Dalam proses pendidikan di sekolah tugas utama guru adalah mengajar
sedangakan tugas utama setiap siswa adalah belajar.
Tuntutan belajar yang
utama yaitu penguasaan materi, yang dapat mengembangkan sejumlah pengetahuan baru
yang belum dikuasainya sehingga akan adanya sebuah keberhasilan. Keberhasilan
belajar dapat diukur dari hasil yang di peroleh. Semakin banyak informasi yang didapat
maka semakin bagus hasil belajar. Bukan hanya itu, kemampuan megungkapkan hasil
belajar juga ditentukan oleh kecepatan dan ketepatan. Semakin cepat dan tepat
individu dapat mengungkapkan informasi yang di pelajarinya, samakin bagus hasil
belajar.
Belajar bukan hanya
sekedar mengembangkan kemampuan intelektual, akan tetapi mengembangkan setiap
aspek, baik kemampuan kognitif, emosi, kebiasaan, dan lain sebagainya.
Perubahan kurikulum dari kurikulum yang berorientasi pada isi pelajaran
(content based curriculum) menjadi kurikulum yang berorientasi pada kompetensi
(competency based curriculum) memiliki konsekuensi terhadap berbagai aspek
pembelajaran di sekolah. Konsekuensi tersebut bukan hanya pada implementasi
atau proses pembelajaran, akan tetapi juga pada penetapan kriteria
keberhasilan.
Pada tataran
implementasi, misalnya perubahan terjadi pada proses pembelajaran, dari proses
pembelajaran yang menekankan pada selesainya penyampaian pokok bahasan (isi
pelajaran) pada satu caturwulan atau semester ke pada penguasaan materi
pelajaran oleh siswa. Dengan demikian dalam implementasi kurikulum guru di
tuntut untuk dapat menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang
bervariasi.
Dalam kurikulum
berbasis kompetensi, ada dua hal penting yang harus di pahami tentang evaluasi.
Pertama, evaluasi merupakan kegiatan integral dalam suatu proses pembelajaran.
Dengan demikian siswa tidak lagi menganggap bahwa evaluasi merupakan suatu
beban yang kadang-kadang mengganggu sikap mentalnya. Melalui self evaluation
siswa akan menganggap bahwa evaluasi adalah sesuatu yang wajar yang harus di
laksanakan. Yang kedua adalah konteks KBK. Menurut aliran behavioristik,
belajar pada hakikatnya adalah pembentukan asosiasi antara kesan yang di
tangkap panca indra dengan kecenderungan untuk bertindak ataau hubungan antara
stimulus dan respon. Tujuan akhir KBK adalah menjadikan kompetensi sebagai
hasil belajar itu harus tampak dalam pola perilaku sehari-hari melalui kemampuan
berpikir memecahkan setiap persoalan yang muncul, maka dalam implementasinya,
KBk juga banyak di pengaruhi oleh aliran Kognitif-Wholistik.
Oleh sebab itu, peran
guru dalam hal tersebut sangat penting. Hasil belajar serta informasi yang
diperoleh oleh siswa tergantung pada kompetensi seorang guru yang mendidik.
Guru ibarat laksamana dalam sebuah kapal laut. Jika kompetensi yang dimiliki
seorang guru tidak memadai maka hasil yang diperoleh oleh siswa akan tidak baik
juga (tidak berhasil).
B. Rumusan
Masalah
- Bagaimana pentingnya guru dalam kehidupan masyarakat modern ?
- Bagaimana Perlunya kompetensi dan profesionalisme bagi guru ?
- Bagaimana Menciptakan Guru yang Ideal ?
C.
Tujuan
- Mengetahui pentingnya guru dalam kehidupan masyarakat modern.
- Mengetahui perlunya kompetensi dn profesionalisme bagi guru.
- Mengetahui guru yang ideal bagi anak didik.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Sertifikasi guru
prajabatan dilaksanakan melalui pendidikan profesi di Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK), sedangkan sertifikasi guru dalam jabatan dilaksanakan
melalui uji kompetensi. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan,
uji kompetensi dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio yang merupakan
pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap
kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi guru.
Dalam perwujudannya,
tanggung jawab perlu lebih di tekankan, dan dikedepankan, karena pada saat ini
banyak lulusan yang pendidikan yang cerdas, dan terampil, tetapi tidak memiliki
tanggung jawab dalam mengamalkan ilmu dan keterampilan yang yang di milikinya
sehingga seringkali menimbulkan masalah bagi masyarakat, menjadi beban
masyarakat dan bangsa, bahkan menggerogoti keutuhan bangsa serta dapat
menggoyahkan kesatuaan dan persatuan bangsa. Dalam kerangka inilah di rasakan
perlunya standart kompetensi dan sertifikasi guru, agar kita memiliki guru
profesional yang memenuhi standart dan lisensi sesuai dengan kebutuhan.
Di masa depan, profil
kelayakan guru akan ditekankan pada aspek-aspek kemampuan membelajarkan siswa,
di mulai dari mengalisis, merencanakan atau merancang, mengembangkan,
mengimplementasikan, dan menilai pembelajaran yang berbasis pada penerapan
teknologi pendidikan. Surakhmad
berpendapat bahwa “Sertifikasi merupakan sebuah gagasan yang baik ditinjau dari
sudut pandang birokrasi” (Surakhmad, 2009 : 245). Hal ini karena sertifikasi
sedikitnya terkait dengan sistem manajemen kinerja yang diterapkan dalam
birokrasi. “Kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang akibat dari
pendidikan maupun pelatihan atau pengalaman belajar informal tertentu yang
didapat sehingga menyebabkan seseorang dapat melaksanakan tugas tertentu dengan
hasil yang memuaskan” (Payong, 2011 : 17). Kusnandar berpendapat bahwa “Profesionalisme
adalah kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan
yang berkaitan dengan mata pencaharian seseorang” (Kusnandar, 2011:46). “Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau
norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi”. (Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar