A.
Tanah
dan lahan
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang
telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk
regolit (lapisan partikel halus). Tanah merupakan bagian terluar dari bumi.
Geologi (berasal dari Yunani γη- (ge-, “bumi”) dan λογος (logos, “kata”,
“alasan”)) adalah Ilmu (sains yang mempelajari bumi, komposisinya, struktur,
sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses yang membentuknya. . Tanah sangat vital
peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan
tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar.
Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik
bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai
mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk
hidup dan bergerak.
Tanah mempunyai beberapa sifat yang menentukan kualitas tanah
seperti sifat biologi, sifat fisik dan sifat kimia. Tanah bagian paling atas
sering disebut top soil, selanjutnya ada lapisan-lapisan dibawahnya sehingga
terbentuk profil tanah. Bagi tujuan perancangan pertanian maka tiga aspek
penting mengenai tanah adalah diperlukan iaitu klasifikasi tanah, klasifikasi
kesesuaian tanah dan tanaman serta penentuan kesesuaian tanaman.
Maklumat-maklumat ini penting sebagai asas bagi amalan agronomi dan pengurusan
tanah untuk jenis-jenis tanaman yang akan dimajukan. Secara umum tanah (dengan
bahan induk mineral) tersusun atas 50% bahan padatan (45% bahan mineral dan 5%
bahan organik), 25% air dan 25% udara. Sedangkan pada tanah organik (misalnya
gambut), bahan padatan tersebut terdiri atas 5 % bahan organik dan 45% bahan
mineral). Bahan organik dalam tanah terdiri atas mikroorganisme 10 %, akar 10%
dan humat 80 %, meskipun jumlahnya sedikit namun memiliki fungsi sangat
penting. Mineral tanah tersusun dari tiga komponen, yaitu: pasir (sand), debu
(silt) dan lempung (clay).
Ketiga komponen tersebut dibedakan berdasarkan ukurannya yang
berbeda. Partikel pasir berukuran antara 200 mikrometer sampai dengan 2.000
mikrometer. Partikel debu berukuran antara 2 mikrometer sampai dengan kurang
dari 200 mikrometer. Partikel lempung berukuran kurang dari 2 mikrometer. Makin
halus ukuran partikel penyusun tanah tersebut akan memiliki luas permukaan
partikel per satuan bobot makin besar.
Partikel tanah yang memiliki permukaan yang lebih luas memberi
kesempatan yang lebih banyak terhadap
terjadinya reaksi kimia. Partikel lempung persatuan bobot memiliki luas
permukaan yang lebih luas dibandingkan dengan kedua partikel penyusun tekstur
tanah lain (seperti: debu dan pasir). Reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada
permukaan patikel lempung lebih banyak daripada yang terjadi pada permukaan
partikel debu dan pasir persatuan bobot yang sama. Dengan demikian, partikel
lempung adalah komponen tanah yang paling aktif terhadap reaksi kimia, sehingga
sangat menentukan sifat kimia tanah dan mempengaruhi kesuburan tanah.
Fungsi
Tanah:
1.
Produksi
biomassa : tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran, sumber hara dan zat pendukung pertumbuhan.
2.
Penyaringan,
penyangga dan pengubah antara atmosfer, air tanah dan akar tanaman
3.
Habitat
biologi dan konservasi genetik
4.
Sebagai
ruang infra-struktur untuk teknik, industri dan sosial ekonomi serta
pembangunan
5. Sebagai
sumber daya energi, material dasar, pertambangan dan air
6.
Sebagai
sumber keindahan dan warisan budaya
Tanah beragam dari satu tempat ke tempat yang lain – tidak secara
acak tetapi secara sistematis, tanah di daerah tundra berbeda dengan tanah
tropika, tanah di daerah yang terjal berbeda dengan tanah dataran, dan tanah
bervariasi dalam jarak yang pendek. Jika kita berjalan dari puncak bukit menuju
ke lembah, kita akan menjumpai tanah dengan bentuk dan sifat yang berbeda
demikian juga kemampuannya untuk digunakan misalnya sebagai lahan budidaya
tanaman atau untuk membangun jalan dan rumah. Keragaman ini mencerminkan posisi
yang unik bagi tanah dibandingkan dengan komponen Planet Bumi lainnya.
Gangguan paling serius bagi tanah adalah penutupan oleh bangunan
dan infrastruktur. Ini sangat lazim dijumpai di berbagai negara industri.
Sekali tanah ditutup oleh aspal atau bangunan, tanah tersebut sudah hilang dan
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Manfaat tanah dalam kehidupan bukan
saja untuk manusia tetapi juga mahluk hidup yang lain seperti hewan dan
tumbuhan. Berbagai sudut pandang dari manfaat tanah tergantung kepentingan
orang yang memanfaatkannya. Untuk seorang petani tradisional memanfaatkan tanah
sebagai lingkungan tempat tinggal dan sebagai sumber penghidupan, karena dengan
demikian petani tersebut dapat menanam serta memungut hasilnya sebagai bahan
makanan maupun bahan dagang. Hasil ini bisa dimanfaatkan sendiri sebagai pola
hidup subsisten ataupun dijual untuk memenuhi kepentingan yang lain.
Pengusaha batu merah, genting dan keramik memanfaatkan tanah
sebagai bahan baku produksi untuk pengembangan usaha, terutama tanah liat yang
dimanfaatkan untuk menghasilkan barang-barang produksi dalam mendatangkan
keuntungan. Ahli Pertanian memandang tanah sebagai benda yang lunak menempati
kulit bumi bagian atas yang terdiri dari bahan organik dan anorganik sebagai
media pertumbuhan tanaman. Bagi yang tidak tahu menahu tentang tanah menganggap
tanah sebagai benda yang kotor karena becek (nggak ada ojek) dan dapat melekat
pada apa saja. Para ahli pedologi mempelajari asal dan perkembangan tanah dan
faktor-faktor serta proses pembentukan tanah yang memenuhi sebagian besar
kebutuhan tanamannya.
Tanah yang ada d Indonesia
sudah banyak di alih fungsikan oleh masyarakat terutama para penguasa yang
ingin memperbesar perusahaannya denganmendirikan bangunan baru, yang hanya
mencari keuntungan tetapi tidak memikirkan buntungnya bagi masyarakat kesehatan
orang dan bagi anak cucunya ketika sudah
tidak ada tanah yang yang di tumbuhi pepohonan ataupun pertanian. Indonesia
adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah yang
berbeda-beda. Berikut ini adalah macam-macam / jenis-jenis tanah yang ada di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu :
10
1. Tanah Humus
Tanah
humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang
pohon di hutan hujan tropis yang lebat.
2. Tanah Pasir
Tanah
pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari
batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.
3. Tanah Alluvial / Tanah Endapan
Tanah
aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran
rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.
4. Tanah Podzolit
Tanah
podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah
hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin
5. Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi
Tanah
vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi
yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai
di sekitar lereng gunung berapi.
6. Tanah Laterit
Tanah
laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara,
namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang
tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.
7. Tanah Mediteran / Tanah Kapur
Tanah
mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan
batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
8. Tanah Gambut / Tanah Organosol
Tanah
organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam yang
merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh : rawa Kalimantan,
Papua dan Sumatera.
Tanah yang banyak ditumbuhi tumbuh-tumbuhan lebih subur daripada
tanah gundul atau ada tumbuh-tumbuhannya, karena didalamnya terkandung lapisan
bunga tanah yang tidak terkena erosi. Akan tetap,bila hutan-hutan ditebang tanpa
batas, apalagi di daerah yang miring, maka erosi oleh air maupun angin dapat
dengan mudah terjadi di tanah bekas injakan-injakan binatang.
11
Ciri-ciri tanah subur antara lain: tekstur dan struktur tananya
baik, yaitu butir-butir tanahnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil;
banyak mengandung garam yang berguna untuk makanan tumbuh-tumbuhan; dan banyak
mengandung air untuk melarutkan garam-garaman. Tekstur tanah menunjukkan
proporsi pelatif dari ukuran partikel-partikel tanah. Rentangan ukuran partikel
yan terbesar dapat dijumpai dalam kelompok tamah lempung (clay) yang diameter
partikel-partikelnya mempunyai ukuran 0,0002 mm hingga hamper sebesar molekul.
Struktur tanah adalah susunan butir-butir suatu tanah. Pada
umumnya, komposisi tanah terdiri dari 90% bahan mineral, 1-5% bahan organik,
0,9% udara dan air. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tekstur tanah antara
lain komposisi mineral dan batuan bahan induk, sifat, dan cepatnya proses
pembentkan tanah lokal, serta umur relatif tanah. Hubungan antara tekstur dan
kesuburan tanah tidak selalu ada meskipun tekstur tanah dapat menentukan atau
bepengaruh dalam beberapa hal berikut.
1.
Pengerjaan
tanah, misalnya tanah berpasir di daerah iklim basah biasanya cepat terurai.
Selain itu, tanah tersebut berkapasitas rendah dalam menahan air, sehingga
mudah mongering. Dengan menambah bahan-bahan organis, maka kesuburan tanah
tersebut dapat ditingkatkan.
2.
Pengerjaan
tanah berpasir di daerah beriklim kering (arid). Tanah di sini meskipun kadar
bahan makanannya cukup tinggi, tetapi nilai kesuburannya rendah karena minimnya
presipitasi, pencucian, dan rendahnya kapasitas menahan air.
3.
Pengerjaan
tanah lempung. Dipandang dari sudut mudah tidaknya dikerjakan dan komposisi
kimiawinya, tanah lempung mempnyai sifat yang bermacam-macam, diantaranya
bersifat plastis dan sukar untuk diolah bila basah, serta keras jika kering.
Namun, di daerah iklimtrpis basah tanah lempung memiliki permeabilitas walaupun
rendah.
Permeabilitas tanah adalah cepat lambatnya air meresap ke dalam
tanah melalui pori-pori tanah baik kearah horizontal maupun ke arah vertical.
Cepat /
lambatnya perembesan air ini sangat ditentukan oleh tekstur tanah.
Semakin kasar tekstur tanah semakin cepat perembesan air.
Ketebalan atau solum tanah menunjukkan
berapa tebal tanah diukur dari permukaan sampai ke batuan induk. Erosi
menyangkut banyaknya partikel-partikel tanah yang terpindahkan. Drainase adalah
pengeringan air yang berlebihan pada tanah yang mencakup proses pengatusan dan
pengaliran air yan berada dalam tanah atau permukaan tanah yang menggenang
. Di daerah yang mempunyai solum tanah
dalam, drainase yang baik, tekstur halus, kemiringan lereng 1-2% dapat
diusahakan secara intensif tanpa bahaya erosi atau penurunan produktivitas.
Daerah seperti ini mempunyai kemampuan besar dan bila diusahakan hambatan.
Kemampuan daerah bersolum tanah dangkal,
12
drainase
buruk, tekstur tanah sangat halus atau sangat kasar, dan berlereng curam adalah
terbatas dan bila lahan itu digunakan banyak hambatannya. Dilihat dari segi
kesuburannnya, tanah dibedakan atas tanah-tanah muda, dewasa, tua, dan sangat
tua.
Tanah Muda, berciri unsur hara atau zat makanan yang terkandung di
dalamnya belum banyak sehingga belum subur. Tanah Dewasa, berciri unsur hara
atau zat makanan yang terkandung di dalamnya sangat banyak sehingga tanah ini
sangat subur. Tanah iniah yang sangat baik untuk pertanian. Tanah Tua, berciri
unsur atau zat hara makanan yang
terkandung di dalamnya sangat berkurang. Tanah Sangat Tua, berciri unsur hara atau
zat makanan yang terkandung di dalamnya sudah sangat sedikit, bahkan hamper
habis sehingga ada yang menyebutkan jenis tanah ini sebagai tanah yang mati.
Tanah ini sangat tidak subur.
Tanah memerlukan unsur-unsur untuk berubah dan berkembang. Bahan
makanan yang diperlukan tanah adalah: K, P, N, C, H, O, Na, Ca, S, Mg, Fe, Zn,
B, Cu, dan Mn. Apabila salah satu unsur tersebut tidak ada, maka tanaman yang
ada tidak sempurna atau tidak dapat tumbuh. Untuk mengisi kekurangan bahan
makana tanaman di dalam tanah,dapat digunakan pupuk. Berdasarkan asal
(sususnan) senyawanya ada dua macam pupuk, yaitu :
1.
Pupuk
Alam (pupuk organik), yaitu pupuk yang dihasilkan dari sisa-sisa tanaman ,
hewan, dan manusia seperti pupuk hijau, pupuk kandang, dan pupuk kompos. Pupuk
ini dapat menyepar air hujan, memperbaiki daya mengikat air, mengurangi erosi,
dan untuk perkembangan akar atau biji.
2.
Pupuk
Buatan (pupuk anorganik), yaitu pupuk yang dibuat dalam pabrik, yang terbagi
dua jenis, yaitu pupuk tunggal, misalnya pupuk fosfat (P), pupuk kalium (K),
pupuk nitrogen (N) yang dikenal pupuk urea, ammonium sulfat, dan ammonium
klorida, serta pupuk majemuk, yaitu pupuk NP, NK, PK, NPK, dan lain-lain.
Keuntungan pupuk pabrik adalah praktis, ringan, mudah larut, dan cepat
bereaksi. Agar berhasil baik dalam pemupukan perlu diperhatikan :potensi tanah,
jenis pupuk, dosis pemupukan waktu, dan cara pemberian pupuk.
Ketika tanah yang subur itu sudah bisa di jadikan lahan untuk
bertani bagi masyarakat. Yang memang penghasilan mereka untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari – hari dan di jual ketiak ada lebih dari hasil
bertani tersebut. Petani tradisional
masih bergantung sekali kepada tingkat kesuburan tanah yang ada di sekitar
tempat tinggal mereka yang dekat dengan sawah ataupun lahan. Tetapi bagi para
petani yang menggantungkan hidupnya dari tanah tidak bisa bertani karena
tanahnya tidak subur, apa yang harus mereka lakukan. Itu jadi permasalahan yang
cukup pelik ketika mereka masih sangat tradisional sekali dalam bertani.
Ada tanah pertambangan yang bisa jadi subur di tanami tumbuhan
meskipun dari awal tanah tersebut tidak subur.Tanah pertambangan tersebut di berikan mikroba yang dapat merubah
kesuburan tanah. Mikroba ini dapat mencari dan menemukan potensi tersembunyi
yang ada di dalam tanah. Waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan kondisi
tanah tersebut, terbilang cukup singkat.
Jika dengan menggunakan metode konvensional, sebidang tanah pertambangan membutuhkan
waktu tak kurang 30 tahun untuk subur kembali, tak demikian jika menggunakan mikroba
ini. Dalam menunggu waktu yang lama itu apa yang akan di lakukan para petani
itu. Pasti mereka akan mencari
penghasilan yang lain dari bertani, dan ketika banyak tanah yang tidak bisa di
tanami, masyarakat akan makan dari hasil petani siapa?. Apa harus kita harus
mengimpor dari luar yang jelas kita mempunyai sumber daya alam yang sangat
potensial sekali. Yang menyebabkan tanah tidak subur itu adalah:
1.
Pengurukan
lahan basah
Pengurukan
lahan basah, seperti halnya sawah dan rawa, untuk di jadikan tempat pemukiman
menyebabkan hilangnya ribuan makhluk hidup yang tadinya menghuni sawah dan rawa
tersebut. Selain itu, pengurukan sawah menyebabkan berkurangnya lahan pertanian
yang pada akhirnya menyebabkan berkurangnya sumber bahan pangan.
2.
Penebanagan
hutan
Penebanagn
hutan banyak di lakukan oleh manusia untuk di ambil kayunya, untuk lahan
pemukiman, lahan budi daya, atau untuk membuka lahan pertambangan. Penebangan
hutan yang di lakukan oleh manusia akhir – akhir ini sudah sangat tidak
berkemanusiaan. Mereka tidak memikirkan kalau hutan adalah paru – paru bumi yang harus di jaga
bukan di hancurkan dan di musnahkan. Kalau penebangan terus di lakukan tanpa
henti setiap harinya, maka besar sekali kemungkinan terjadinya banjir, erosi.
Ketika itu sudah terjadi, nasib para petani dan tanamannya
tidak akan terselamatkan.kerugiaan dari segi modal, hasil tani, waktu
dan tenaga sudah terbuang dengan percuma.
3.
Pencemaran
lingkungan
Untuk
memberantas hama dan penyakit pada tanaman, manusia banyak menggunakan
pestisida. Padahal , bahan kimia yang terkandung di dalam pestisida itu dapat
meracuni dan menyebabkan kematian berbagai makhluk hidup yang ada di lingkungan
tersebut, bukan hanya hama dan penyakit tanaman yang di maksud. Dengan kata
lain, lingkungan tersebut akan tercemar.
4.
Membuang
sampah sembarangan
Sampah
yang di buang sembarangan dapat merusak lapisan tanah. Kalau sampah itu
plastik, maka tidak dapat di daur oleh tanah tersebut. Yang membuat tanah
tersebut tidak bisa di daur ulang, dan tidak bisa di tanamin tumbuhan karena
tidak subur. sedangkan sampah seperti dedaunan oleh tanah tanah dapat di daur
ulang malahan itu bagus untuk pertumbuhan karena menjadi pupuk kompos alami. Untuk
bisa memberikan keuntungan yang sama diantara petani dan juga bumi ini atau
penanggulangannya, yaitu dengan :
1.
Penghijauan
( reboisasi )
Penghijauan
merupakan kegiatan menanami kembali hutan atau lahan yang telah gundul akibat
penebangan. Selain itu, penghijauan juga bertujuan untuk memulihkan kondisi
lingkungan yang telah rusak. Dengan adanya penanaman kembali, di harapkan akan
muncul suatu lingkungan baru yang dapat menjadi tempat tinggal baru bagi
berbagai jenis organisme.
2.
Perlindungan
Alam
Perlindungan
alam adalah usaha – usaha untuk menjaga kelestarian hewan, tumbuhan, tanah dan
air. Perlindungan alam juga meliputi usaha pelestarian alam. Tujuan pelestarian
adalah untuk mempertahankan ekositem dan menjaga kelestarian sumber daya alam
agar tetap produktivitasnya berkelanjutan.
3.
Menjaga
kesuburan tanah
Agar
tanah bisa di tanami terus oleh petani, pemberian pupuk jangan terlalu
berlebihan, meskipun menggunakan bibit unggul.
Istilah lahan digunakan berkenaan dengan permukaan bumi beserta
segenap karakteristik-karakteristik yang ada padanya dan penting bagi
perikehidupan manusia (Christian dan Stewart, 1968). Secara lebih rinci, istilah lahan atau land
dapat didefinisikan sebagai suatu wilayah di permukaan bumi, mencakup semua
komponen biosfer yang dapat dianggap tetap atau bersifat siklis yang berada di
atas dan di bawah wilayah tersebut, termasuk atmosfer, tanah, batuan induk,
relief, hidrologi, tumbuhan dan hewan, serta segala akibat yang ditimbulkan
oleh aktivitas manusia di masa lalu dan sekarang; yang kesemuanya itu
berpengaruh terhadap penggunaan lahan oleh manusia pada saat sekarang dan di
masa mendatang.
Sudah selayaknya jika lahan
di tempatkan sebagai sumber daya utama sebab lahan memiliki segala sifat dan
persyaratan sumber daya. Tedjojuwono (1987 ) antara lain menyebutkan lahan mempunyai produksi
vitas untuk dapat menghasilkan bahan nabati, dari hasil bahan nabati
selanjutkan di hasilkan bahan hewani. Lahan mempunyai daya tumpu, menjadi bahan
mentah pembuatan aneka barang, berdaya serap terhadap cairan. Di samping itu
lahan menyalurkan sebagian air hujan untuk mengisi lahan air. Sehingga lahan
merupakan sumber daya serba guna yang mampu memenuhi kebutuhan kebendaan dan
kejiwaan sekaligus menjadi penyangga sumber daya lain.
Berbicara malasah pembangunan ekonomi khususnya di dunia ketiga
orang tidak akan terlepas dari masalah pertanian. Sedangkan berbicara masalah
pertanian kita tidak akan terlepas dari lahan sebab pertanian ada dan tumbuh
karena tersedianya lahan. Meskipun saat ini mulai di rintis pertanian tanpa
lahan dengan teknologi dan sejenisnya namun paling tidak sampai beberapa decade
lahan untuk pertanian masih di butuhkan mengingat mahalnya teknologi tersebut.
Jika
pertanian dapat di katakana sebagai suatu industry maka ada beberapa hal
yang membedakannya dengan industry lain :
1.
Bagi
Negara sedang membangun sektok ini berperan cukup besar dalam struktur produksi
nasional dan mampu mempekerjakan 60 – 70 persen angkatan kerja. Di Negara maju
sector pertanian hanya mempekerjakan kurang dari 10 persen angkatan kerja,
bahkan di Amerika serikat hanya 2 persen.
2.
Kegiatan
pertanian sudah ada sejak ribuan tahun tat kala manusia meninggalkan perburuan.
Kegiatan pertanian dapat di kerjakan dengan tekhnologi yang telah ada sejak
berabad – abad yang lalu.
3.
Pentingnya
peranan lahan sebagai faktor produksi pertanian. Tidak ada sector lain di
mana lahan memainkan peranan sentral
dalam pertanian. Terkait dengan lahan adalah pengaruh cuaca / musim. Perbedaan
jenis lahan, iklim, dan cuaca akan membedakan pola tanam pertanian.
4.
Tidak
ada substitusi untuk produk pertanian khususnya pangan. Pangan harus di
produksi atau di impor agar manusia bisa tetap hidup. Manusia bisa hidup tanpa
baja atau listrik, tetapi tidak jika tanpa pangan.
Pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi khususnya
Negara – Negara ketiga sebab sebagian besar penduduknya hidup dari itu. Jika
pemerintah ingin menaikkan kesejahteraan mereka cara yang bisa di ambil antara
lain membantu menaikkan produksi atau menaikkan harga yang di terima petani,
meskipun cra ini tidak sepenuhnya menolong semua orang. Sector pertanian yng
relatif lebih “ labour intensive “ memungkinkan menjadi pemasok tenaga kerja ke
sektor modern. Di samping itu, sector pertanian biisa menjadi sumber modal bagi
sector modern. Sector pertanian sering pula menjadi sumber devisa melalui hasil
eksporan di manfaatkan untuk impor modal. Pertanian tangguh yang mampu
berfungsi seperti tersebut diatas menjadi harapan untuk mempercepat proses
pembangunan Negara – Negara berkembang. Tipe penggunaan lahan ("major kind
of land use") adalah golongan utama dari penggunaan lahan pedesaan,
seperti lahan pertanian tadah hujan, lahan pertanian irigasi, lahan hutan, atau
lahan untuk rekreasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar